Program pelatihan bahasa inggris di Balai Latihan Kerja (BLK) Disnaker Kota Tangerang dimanfaatkan untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki oleh pesertanya.
Riqqah Hamidah (23) peserta pelatihan batch 1 tahun 2024 mengatakan, keikutsertaannya di pelatihan BLK bertujuan meningkatkan kemampuan bahasa asing yang sudah di miliki sebelumnya.
“Saya yakin bahwa di era saat ini kita akan diharuskan untuk bisa bahasa inggris walau basic mulai dari lingkungan, pendidikan maupun di dunia kerja,” ujar warga Kecamatan Cipondoh.
Tak hanya itu keikutsertaan Riqqah dalam BLK ini karena program ini tidak dipungut biaya sepeser pun dan semuanya ditanggung oleh pemerintah kota Tangerang. “Dimana mungkin di tempat lain untuk bisa ikut pelatihan seperti ini dikenakan biaya yang lumayan mulai dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah selain itu sambil mengisi waktu luang setelah wisuda, sarjana” ungkapnya.
Riqqah mendapatkan informasi pelatihan BLK dari sosial media Instagram Disnaker kota Tangerang. Proses pendaftaran BLK ini cukup mudah melalui aplikasi Tangerang LIVE.
“Setelah itu akan dilakukan tes seperti TOEFL tes untuk menguji seberapa layak kita untuk bisa lolos ke tahap berikutnya sampai jadi salah satu dari 16 peserta tetap program BLK Bahasa Inggris,” ujarnya.
Senada disampaikan peserta BLK pelatihan bahasa inggris lainnya yakni Dita Putri Febriyanti (24). Pelatihan bahasa inggris meningkatkan kompetensi di dunia kerja.
Ditta yang pernah menjadi tenaga pendidik dan marketer dituntut untuk menggunakan sertifikat kompetensi sebagai salah satu test rekrutmennya. “Dimana marketer biasanya memperluas pasar terkait produk atau jasa dengan menulis materinya dengan bahasa inggris untuk audiens internasional ” kata warga Kecamatan Periuk ini.
Sementara untuk pendidik dibutuhkan untuk mencari metodologi pembelajaran berbasis internasional, mengajar dengan teknik dan materi yang lebih terstandarisasi dan komunikasi efektif untuk orangtua yang latar belakang bahasa yang berbeda.
“Dengan sertifikat kompetensi saya rasa dapat meningkatkan kredibilitas dalam kedua bidang yang pernah saya jalani,” ungkapnya.
Dita mengatakan, proses pembelajaran selama mengikuti pelatihan BLK bahasa inggris menyenangkan dan terserap. “Kelas tidak hanya terfokus untuk materi namun ada games berbahasa inggris dan platform lain yang bisa memberikan kuis berbentuk bahasa inggris jadi tidak monoton by text,” ungkapnya.
Selain itu selama lima bulan mengikuti pelatihan ia bertemu dengan teman-teman pelatihan yang memiliki tujuan yang sama yaitu mengikuti program pemerintah untuk meningkatkan kompetensi di dunia kerja serta self-improvement untuk pemahaman berbahasa inggris.(Adit)