Kobennews.id- Eka Djuniarsih pelaku UMKM asal Kecamatan Cibodas berinovasi menciptakan produk kuliner legendaris dalam kemasan instan.
Eka menceritakan, produk kuliner instan berawal dari usaha kebuli ayam dan kambing matang di garasi rumahnya. Saat itu pandemi Covid-19 melanda sehingga memaksanya berinovasi untuk menciptakan produk yang instan.
“Terinspirasi saat Covid, saat itu tidak boleh berjualan, akhirnya ciptakan nasi kebuli instan,” ujarnya.
Ia melakukan riset dan eksperimen untuk menciptakan kuliner nasi kebuli instan.
“Kuliner instan ini diterima konsumen, bahkan untuk nasi kebuli instan pernah diekspor ke Belanda,” ujarnya.
Sambutan positif dan permintaan konsumen membuatnya untuk menciptakan kuliner instan lainnya seperti nasi kuning, nasi uduk instan dan laksa instan.
“Laksa instan mengangkat kearifan lokal Kota Tangerang, Laksa sebagai makanan khas agar dapat dijadikan oleh-oleh khas Kota Tangerang, dan yang terbaru Cookies yang berbahan dasar singkong,” ujarnya.
Mengembangkan produk instan yang telah dibuat, Eka kini telah memiliki alat untuk membuat kuliner yang ready to eat. Namun masih menunggu sertifikat dari BPOM RI.
“Saat ini masih trial untuk produk ready to eat, mudah-mudahan secepatnya dapat berproduksi,” ujarnya.
Eka mengatakan, dari hasil usahanya mengembangkan kuliner instan, omzet sebulan sedikitnya Rp 15 juta. “Alhamdulilah sampai bulan Juni omzet mencapai Rp.36 Juta, bahkan dari Juni sampai saat ini menembus Rp 40 juta,” ujarnya.
Produk instan milik Eka dimulai dari Rp 15 ribu hingga 40 ribu dan Rp 70 ribu untuk ukuran besar. Eka melakukan pemasaran melalui berbagai lini mulai dari marketplace, gerai UMKM, pameran UMKM, jejaring BUMN, hingga di toko retail.
“Alhamdulilah, biasanya kalau di pameran-pameran banyak konsumen mencari produk unik-unik. Selain itu produk saya juga sering dibawa oleh PKK dan KWT, Dinas Indagkop-UKM, Kota dan Provinsi, Angkasa Pura 2, Bank Indonesia Banten dan lainnya, ” ujar Eka yang pernah meraih penghargaan UMKM terbaik ketiga di Provinsi Banten ini.
Eka mengaku saat ini masih terus mengikuti berbagai pelatihan UMKM untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan usaha. “Untuk yang belum pernah saya ikuti, saya akan ikut pelatihan,” ujarnya.(Adit)