Kobennews – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang akan kembali mengambil langkah strategis dalam upaya pelestarian Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang berkembang di Kota Tangerang.
Setelah memiliki sebanyak delapan WBTB yang telah ditetapkan oleh Kementerian Budaya Indonesia. Mulai dari Perlombaan Perahu Naga Pehcun oleh Boen Tek Bio, Tari Cokek , Orkes Musik Gambang Kromong, Kuliner Laksa, Upacara Pernikahan Ciao Tao, Silat Beksi, Kuliner Bakcang dan terbaru Gotong Toapekong 12 Tahunan.
Kini, sejumlah ritus keagamaan, kebudayan, seni musik tradisional, kuliner hingga bahasa akan diusulkan menjadi WBTB dari Kota Tangerang pada tahun 2025 ini.
Kepala Bidang Budaya pada Disbudpar Kota Tangerang Sumangku mengatakan, termasuk beberapa WBTB yang tahun lalu telah diajukan namun belum disidangkan.
“Tentu arak-arakan perahu maulid Masjid Jami Kalipasir dan Keramas Bareng di Babakan akan kembali kita usulkan,” jelas Sumangku, kepada wartawan.
Usulan lain yang akan dijadikan WBTB di antaranya ada alat musik Tehyan, Seni Musik Kasidah, Ritus Nazaran dan Kue Bacot.
“Disbudpar bersama Tim Ahli WBTB akan terus berupaya menjaga dan melestarikan warisan budaya termasuk cagar budaya untuk generasi yang akan datang,” terangnya.
“Oleh sebab itu, kami (Disbudpar) meminta kepada masyarakat untuk sama-sama memohon dukungan dan partisipasi dalam tahap proses pengumpulan data sebagai salah satu syarat,” ungkapnya di Kantor Disbudpar.
Selain itu, terkait dua warisan budaya yang tahun lalu belum disidangkan dan adanya kekurangan persyaratan administratif dari Kementerian Kebudayaan, Sumangku menegaskan telah melengkapi dan siap untuk diusulkan kembali.
“Itu (syarat administratif) sudah kami kejar dan lengkapi. Insyaallah akan kami usulkan kembali,” singkatnya. (Panji)
