Batuk pertusis atau batuk rejan yang terjadi pada anak, memiliki resiko tinggi jika anak belum atau tidak diberikan vaksin sejak lahir. Menurut Kepala Dinas Kesehatan, dr. Dini Anggraeni batuk rejan atau pertusis merupakan penyakit infeksi pada sistem pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis.
Ia melanjutkan cara pencegahan terbaik dari batuk rejan adalah dengan melakukan vaksinasi DPT (difteri, pertusis, tetanus) secara rutin. Dimana, vaksin ini biasanya diberikan kepada anak ketika berusia 2,3 dan 4 bulan. Setelah itu, anak disarankan untuk melakukan imunisasi booster sebanyak empat kali di usia 18 bulan, 5 tahun, 10-12 tahun dan 18 tahun.
“Batuk rejan bisa menjadi parah pada usia berapa pun, terutama pada bayi yang belum divaksinasi atau yang baru divaksinasi sebagian. Bahkan, penyakit ini berbahaya bagi ibu hamil dan lansia. Kita sudah temukan kasus di beberapa wilayah,” katanya. (Dini)