Kobennews – Maraknya penggunaan kendaraan bermotor oleh para pelajar di Kota Tangerang mesti diantisipasi dengan kebijakan oleh Pemerintah Kota Tangerang.
Selain dapat membahayakan diri sendiri serta orang lain dan tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), peralihan menggunakan kendaraam umum juga dapat menekan polusi udara di Kota Tangerang.
Menanggapi persoalan tersebut, Wakil Wali Kota Tangerang Maryono mengatakan, pihaknya akan mengkaji aturan yang berlaku saat ini.
Bahkan, ia pun mendukung gerakan untuk naik angkutan umum ke sekolah daripada harus menggunakan kendaraan bermotor secara pribadi.
“Mungkin untuk Bus Tayo dan Angkot Si Benteng bisa untuk digratiskan bagi para pelajar. Tapi kita harus cek dulu ketersediaan anggaran dan pemenuhan anggarannya jika terealisasi,” ungkap Maryono beberapa waktu lalu kepada wartawan.
Selain itu, pihaknya bakal memanggil dan menghadirkan PT. TNG selaku pengelola kedua moda transportasi umum plat merah tersebut.
“Pasti akan kita bahas terlebih dahulu, apalagi ini masih ada kaitan dengan program Gampang Sekolah yang memang jadi fokus kita bersama Pak Sachrudin,” ungkapnya.
Maryono menegaskan, akan mempermudah pelayanan bagi masyarakat, selama tujuan dan kebutuhannya menyangkut hajat masyarakat.
“Pemerintah berupaya hadir untuk memecahkan persoalan sosial yang memang terjadi di tengah masyarakat. Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kota Tangerang,” singkatnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jamaluddin menyatakan melarang siswa SMP untuk membawa kendaraan bermotor ke sekolah. Namun, ia tak menampik masih ada siswa yang masih tidak mengindahkan aturan tersebut.
“Jika untuk keselamatan anak-anak kita dan kota kita dari polusi udara, tentunya kami mendukung penuh apa yang menjadi harapan bagi masyarakat. Bahwa pelajar di Kota Tangerang gratis naik Bus Tayo dan juga Si Benteng,” pungkasnya. (Panji)