kobennews. id- Polusi udara tengah menjadi sorotan di kota-kota besar, salah satunya Kota Tangerang. Menurut Dokter Spesialis Penyakit Paru RS Melati dr. Scientia Senorita, Sp.P sebagaimana diketahui, PM 2.5 dan PM 10 lebih tinggi meningkatkan resiko kesehatan pada organ tubuh seperti paru-paru akut, salah satunya penyakit pneumonia atau radang paru-paru.

“Bisa dibilang polusi udara merupakan faktor resiko terbesar bagi kesehatan dan dianggap pembunuh tak terlihat. Bahkan berdasarkan penelitian, diketahui 7 juta orang meninggal tiap tahunnya akibat polusi udara,” katanya.
Lanjutnya, itu terjadi karena pada dasarnya zat berbahaya yang terdapat pada polusi udara berasal dari pipa buangan dari pabrik dan kendaraan bermotor seperti nitrogen oksida, sulfur oksida, karbon monoksida, VOCs dan ozon yang berada di permukaan bumi merupakan salah satu gas berbahaya yang terkandung di dalam polusi udara. Sehingga, memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan manusia, bahkan meningkatkan resiko terjadinya kematian dini.
“Kenapa itu bisa terjadi, karena memang polusi akan menyebabkan sistem imun dari paru-paru menurun dan akan menyebabkan pneumonia,” ungkapnya.
Situasi seperti ini, ungkapnya, seharusnya membuat masyarakat cemas. Sebab, menghirup udara dengan kualitas buruk setiap hari bisa menimbulkan dampak tidak sehat. Seperti, kesulitan bernapas dan batuk yang tidak kunjung usai atau bagian dari gejala pneumonia.
Tak hanya pneumonia, sebuah penemuan baru mengindikasikan bahwa menghirup udara dengan kualitas buruk atau polutan berbahaya dapat menyebabkan ateroklerosis (suatu kondisi kardiovaskular atau penyempitan pembuluh darah), jika dibiarkan akan terkena penyakit jantung koroner, serangan jantung atau stroke.
Intinya, setiap orang harus waspada terhadap ancaman polusi udara. Segera periksakan diri bila mengalami gejala-gejala yang berkaitan dengan pernapasan serta jantung. (Dini)