Kelompok Wanita Tani (KWT) Belimbing, Kelurahan Parung Serab mendapatkan bantuan teknologi pertanian lewat kegiatan pengabdian masyarakat Program Studi Teknik Elektro dan Akuntansi Universitas Budi Luhur (UBL). Tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa UBL ini mengimplementasikan teknologi Internet of Things (IoT), digitalisasi administrasi KWT, serta penggunaan solar panel sebagai sumber energi.
Inovasi ini menjadikan KWT Belimbing menjadi KWT pertama yang memanfaatkan energi surya sebagai sumber energi dalam proses pertaniannya. Selain itu, tim dari UBL juga merancang sistem yang bisa melakukan monitoring kandungan nutrisi, kondisi level air, serta penyiraman dan pemberian nutrisi tanaman secara gratis.
Sekretaris KWT Belimbing Ema Noor Shofiah menyatakan, teknologi yang diimplementasikan di KWT Belimbing membantu meningkatkan produktivitas petani wanita. Ia bersama para anggota KWT sudah merasakan dua kali panen sayuran hidroponik menggunakan teknologi tersebut.
Tim dosen dan mahasiswa UBL juga menghibahkan satu meja tanam hidroponik berkapasitas 500 lubang tanam. Meja ini memiliki fitur bongkar-pasang yang memungkinkan pengurus KWT untuk membersihkan lubang tanam dari lumut yang mungkin menempel sehabis penanaman sayuran.
Lewat teknologi hidroponik, Ema berharap KWT Belimbing bisa terus memenuhi kebutuhan gizi masyarakat melalui produk sayurannya serta menyejahterakan petani wanita. KWT Belimbing juga menggandeng berbagai pihak untuk berkolaborasi dan menyerap hasil tanam dari KWT Belimbing, salah satunya adalah Kelurahan Parung Serab yang rutin membeli hasil panen untuk didistribusikan melalui program Jumat Berkah Kelurahan. (Luigi)