Komunitas PBI Tangerang Raya, Lestarikan Kebaya Sebagai Warisan Budaya Dunia 

Kobennews.id- United Nations, Educational, Scientific and Cultural Organization atau UNESCO telah menetapkan kebaya Indonesia diakui sebagai warisan budaya dunia. 

KomunitasPerempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Tangerang Raya melestarikan warisan budaya dengan selalu mengenakan kebaya dalam kegiatan sehari-hari termasuk saat berwisata.

Ketua PBI Tangerang Raya Artati Yudhiwati  mengatakan, kehadiran PBI bertujuan mensosialisasikan kebaya sebagai busana nasional Indonesia kepada lintas generasi terutama generasi muda yang nyaman dipakai untuk kegiatan sehari hari

Dalam kesempatan wisata sejarah dan budaya, PBI Tangerang Raya mengenakan pakaian kebaya encim. Kebaya encim berasal dari peranakan Tionghoa dan merupakan pakaian khas Betawi.

“Karena wisata kali ini ke wilayah Pecinan dan berdekatan dengan tahun baru imlek kami mengunakan kebaya encim, di kesempatan sebelumnya dan akan datang PBI mengenakan berbagai jenis kebaya nusantara,”  ujar perempuan yang akrab disapa mba Yudhi ini.

PBI Tangerang Raya melakukan wisata sejarah dan budaya ke sejumlah objek di Kota Tangerang dimulai dari Masjid Kali Pasir, Klenteng Boen Tek Bio, Museum Benteng Heritage, kawasan Pasar Lama, pabrik kecap SH hingga makan Laksa bersama di Pusat Kuliner Laksa

“Wisata dalam rangka mengenal sejarah dan budaya Kota Tangerang seperti kita ketahui di kawasan ini terdapat Masjid  tertua dan Klenteng tertua, dan ada Museum Benteng Heritage yang merupakan museum peranakan pertama di Indonesia, dan di lokasi sini juga ada pabrik kecap SH tertua ketiga di Indonesia yang sampai saat ini masih produksi,” ungkapnya.

Yudhi mengatakan, tujuan PBI Tangerang Raya mengenakan kebaya dalam berbagai aktivitas adalah untuk mengajak masyarakat khususnya generasi muda mengenal dan mencintai budaya Indonesia dengan mengenakan Kebaya. Apalagi kebaya sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

“Kebaya saat ini banyak modelnya dan tetap modis dipakai dalam berbagai aktivitas,” ujarnya.

Mbak Yudhi mengajak, warga Kota Tangerang bergabung dalam komunitas PBI. Adapun kegiatannya berkaitan  sosialisasi kebaya yaitu dengan memperkenalkan kebaya untuk semua kegiatan ke masyarakat seperti ke pasar bareng berkebaya, sarapan bareng berkebaya, Kebaya Goes to Campus, berwisata dengan KRL dan angkutan umum berkebaya. PBI Tangerang Raya juga telah menyelenggarakan CFD Bugar Berkebaya, berolahraga dengan berkebaya dengan peserta 800 orang, dan CFD Tangsel Berkebaya dalam rangka HUT ke 15 kota Tangsel , dengan peserta terdaftar lebih kurang 3.000 orang.

 “PBI juga mengadakan kegiatan sosial seperti bakti sosial, kunjungan ke panti sosial dan lainnya,” ujar dia.

PBI Tangerang Raya didirikan sejak 13 Agustus 2022, yang merupakan cabang ke 10 dari 14 cabang PBI di seluruh Indonesia. 

Harapan dapat mensosialisasikan sekaligus diajak berkolaborasi oleh 3 daerah yaitu Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang. 

“Dalam acara Dialog perempuan dan kebudayaan yang diselenggarakan Disbudpar Kota Tangerang kami sudah berkoordinasi. Tujuannya melestarikan kebaya melalui berbagai event atau festival yang diadakan oleh Pemkot Tangerang,” pungkasnya.(Adit)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top