kobennews. id- Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan Kota Tangerang secara resmi merilis Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 bahwa angka prevalensi stunting di Kota Tangerang tercatat sebesar 11,2 persen. Itu artinya, angka tersebut lebih rendah dibandingkan angka stunting Provinsi Banten 21,1 persen, angka nasional 19,8 persen bahkan target nasional di 14 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni menuturkan, untuk data wasting atau gizi kurang di Kota Tangerang berada di angka 4 persen, menurun ,3,1 persen dari tahun 2023 sebesar 7,1 persen dan terendah se-Banten. Sedangkan data Provinsi Banten sebesar 7,5 persen dan se-Indonesia sebesar 7,4 persen dengan target nasional 7 persen.
Lanjutnya, sedangka angka underweight atau berat badan kurang Kota Tangerang diangka 9,3 persen menurun 4,1 persen dari tahun 2023 sebesar 13,4 persen. Data ini pun terendah se-Provinsi Banten yang berada di angka 17,3 persen, Indonesia 16,8 persen dan target nasional 12 persen.
“Sangat jelas bahwa tidak hanya angka stunting, tapi tren positif terlihat di overweight atau gizi lebih atau obesitas yang menunjukkan Kota Tangerang berada di angka 5,4 persen menurun 1,5 persen dari tahun 2023 sebesar 6,9 persen,” jelasnya.
Dini mengaku, pencapaian ini merupakan kerjasama semua pihak dan upaya untuk menurunkan stunting. Seperti program “Pengantin Sehat” yang memastikan calon pengantin melakukan skrining di puskesmas, MoU dengan 34 rumah sakit untuk pelayanan rujukan balita stunting, program SATE SAMI dan Dapur Dashat. (Dini)
