Siapa sangka, Kecamatan Ciledug memiliki sejarah panjang dengan reformasi tahun 1988. Kecamatan yang berbatasan dengan Jakarta Barat, Tangerang Selatan, dan Jakarta Selatan menyimpan berbagai situs bersejarah yang menunggu untuk diungkap. Lewat tur yang digagas Ciledug Archive pada Sabtu (17/5/2025), peserta diajak mendalami dan merasakan kembali reformasi yang pernah terjadi di Ciledug.
Mulanya peserta menuju gapura perbatasan Kota Tangerang—Jakarta dan melihat Jalan Ciledug Raya. Lewat visualisasi arsip dan foto lawas, pemandu tur Satria Tamami menunjukkan kondisi jalan yang saat itu lumpuh total. “Saat itu banyak bangkai mobil yang dibakar di tengah jalan,” ujarnya.
Situs lain yang menjadi saksi bisu reformasi adalah Plaza Baru Ciledug, dulunya Ciledug Plaza. Tempat perbelanjaan ini juga dibakar pada 14 Mei 1998. Perbedaan gedung sebelum dan sesudah reformasi bisa dilihat dari plakat peresmiannya yang baru, diresmikan oleh Mochamad Thamrin, Wali Kota Tangerang saat itu.
Selain itu, kawasan Asrama Polisi Ciledug juga memiliki sejarah jauh pada masa kolonial. Buktinya terdapat pada Gedung Pertemuan Bhayangkara yang dulu dikenal sebagai Landhuis Soedimara. Landhuis ini dibangun Johannes van Den Bosch yang pernah tinggal di Ciledug tahun 1808—1810 sebelum dia menjadi Gubernur Jenderal pada tahun 1830.
Satria menyebut, pengalaman tinggal van Den Bosch di Ciledug yang semula merupakan kawasan pertanian dan perkebunan mencetuskan idenya tentang tanam paksa. (Adit)