Menilik Sejarah Singkat Gedong Tinggi dan Asrama Polri Ciledug

Bicara sejarah, Kota Tangerang memiliki aneka sejarah yang menarik untuk dieksplorasi. Salah satunya adalah sejarah Gedung Pertemuan Bhayangkara yang terletak di Komplek Asrama Polri Ciledug, Kota Tangerang.

Mengutip dari buku berjudul “Memori Gedong Tinggi & Asrama Polisi Ciledug” karangan Satria Tamami dan Saddam Alfauzan, gedung ini diduga menjadi saksi sejarang perkembangan kawasan Ciledug serta masa kolonial. Satria menulis, proses pengumpulan data dalam buku ini dilakukan dengan melakukan pencarian arsip lama serta mewawancarai berbagai tokoh kunci seperti mantan Kepala Asrama Polri Ciledug.

Ciledug, dulunya dikenal dengan “Soedimara” dulunya merupakan tanah partikelir yang wilayahnya mencakup Sudimara, Jombang, dan Ciledug masa kini. Kawasan Ciledug dulu masih merujuk kepada kawasan yang kini menjadi Kelurahan Pondok Kacang, Kota Tangerang Selatan.

Memasuki abad ke-19, tanah di Sudimara dimiliki oleh Johannes Van Den Bosch yang kelak menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Penelusuran arsip menunjukkan bahwa Van Den Bosch menempati kawasan Sudimara pada periode 1808-1810. Ia membangun sebuah rumah yang kemudian diduga menjadi cikal bakal dari Gedong Tinggi atau Gedung Pertemuan Bhayangkara kini. Argumen ini didukung dengan temuan pada peta buatan tahun 1901 yang menuliskan kawasan Asrama Polri kini sebagai “landhuis” atau rumah tuan tanah.

Pada saat itu, wilayah Ciledug dan Sudimara dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil pangan. Periode menetapnya Van Den Bosch di Sudimara juga disinyalir menjadi salah satu inspirasi dalam menerapkan sistem tanam paksa pada masa kolonial.

Proses peralihan landhuis ini menjadi Asrama Polri berkaitan erat dengan proses nasionalisasi aset peninggalan kolonial pasca-Kemerdekaan RI. Lewat buku tersebut, alihfungsi gedung landhuis menjadi kawasan Asrama Polri juga berkaitan dengan kondisi politik dan keamanan pascarevolusi kemerdekaan. Karena alasan keamanan inilah kawasan landhuis Sudimara diduga kemudian digunakan menjadi kompleks korps keamanan pada tahun 1950-an

Selama berjalannya waktu, baik Gedong Tinggi maupun Asrama Polri telah mengalami beberapa perubahan. Denah Asrama Polri Ciledug tahun 1967 yang ditemukan tim Ciledug Archive semula menunjukkan bahwa Asrama Polri Ciledug memiliki gardu listrik sebagai sumber energi. Kini, gardu tersebut sudah tidak lagi tersedia dan digantikan dengan bangunan lain. Selain itu komplek perumahan yang terdapat di Asrama Polri juga sudah mengalami pemugaran sehingga mampu memuat lebih banyak orang. (Luigi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top