Kobennews.id — Kota Tangerang menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas inflasi melalui berbagai inisiatif inovatif. Dengan penerapan program smart economy, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang berhasil mengendalikan angka inflasi di bawah rata-rata nasional.
Ruta Ireng Wicaksono, Asisten Daerah (Asda) Bidang Perekonomian dan Pembangunan, menjelaskan bahwa sejumlah langkah strategis telah diambil untuk pengendalian inflasi. Upaya tersebut termasuk menggelar pasar murah, bazar murah, serta bazar UMKM di berbagai acara untuk memastikan ketersediaan barang dengan harga terjangkau.
“Rapat teknis Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang melibatkan Forkopimda, Bulog, dan BPS juga menjadi bagian penting dalam pengendalian inflasi,” ujar Ruta, baru-baru ini.
Selain itu, gerakan menanam, termasuk pembagian bibit cabai dan penebaran ikan konsumsi di sungai, juga dilakukan sebagai upaya untuk mendukung ketahanan pangan.
Pemkot Tangerang juga melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar dan distributor untuk mencegah penahanan barang serta memantau harga dan stok kebutuhan pokok. Dalam hal ini, realisasi Belanja Tak Terduga (BTT) juga diarahkan untuk membantu masyarakat kurang mampu melalui bantuan biaya pendidikan.
“Kami juga memberikan subsidi transportasi dari APBD, dengan tarif Rp2.000 untuk angkutan kota milik Pemkot dan tarif gratis bagi pelajar,” tambah Ruta.
“Secara keseluruhan, inflasi di Kota Tangerang relatif terkendali, berada di bawah rata-rata nasional dan provinsi Banten. Kami terus mendorong kegiatan ekonomi masyarakat dan pembangunan infrastruktur yang menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi,” tandasnya.
Dengan langkah-langkah ini, Kota Tangerang tidak hanya berkomitmen untuk menjaga stabilitas inflasi, tetapi juga berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan ekonomi yang berkelanjutan. Fajrin
