Kobennews.id–Pemerintah Kota Tangerang terus memperkuat citranya sebagai smart city yang inklusif, dengan menunjukkan komitmen nyata dalam memberikan layanan publik yang ramah bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. Komitmen ini mendapat apresiasi dari Yayasan Difabel Mandiri Indonesia (YDMI) atas berbagai langkah progresif yang telah diambil pemerintah daerah.
Langkah konkret terbaru dilakukan melalui kegiatan Sosialisasi Unit Layanan Disabilitas (ULD) Bidang Ketenagakerjaan yang secara resmi dibuka oleh Wakil Wali Kota Tangerang, H. Maryono Hasan, di Kantor Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang, Cikokol baru-baru ini.
“Hari ini kita memulai langkah penting untuk memastikan masyarakat disabilitas memiliki hak dan peluang yang sama di dunia kerja. Mereka punya potensi yang harus diberi ruang untuk berkembang,” ujar Maryono.
Melalui Disnaker, Pemkot Tangerang telah menjalin kemitraan strategis dengan YDMI dan sejumlah perusahaan. Kolaborasi ini membuka peluang kerja yang lebih luas dan layak bagi para penyandang disabilitas, sejalan dengan visi smart city yang memanusiakan dan memberdayakan setiap warganya.
Maryono juga menegaskan bahwa Pemkot akan terus melakukan evaluasi terhadap keterlibatan dunia usaha. Pengawasan akan diperluas hingga ke tingkat kecamatan dan kelurahan untuk memastikan semua perusahaan mematuhi regulasi, terutama terkait kewajiban mempekerjakan minimal 1% tenaga kerja disabilitas, sebagaimana diatur dalam Keputusan Wali Kota Tangerang Nomor 800/Kep.382-Disnaker/2023.
Kota Tangerang juga mencatat kemajuan dalam hal aksesibilitas fisik di ruang publik. Menurut Tuti Alawiyah dari YDMI, sejumlah fasilitas seperti jalur landai (ramp), guiding block di trotoar, dan toilet khusus difabel telah tersedia di banyak gedung layanan baru.
“Ini merupakan langkah maju. Tapi aksesibilitas bukan sekadar keberadaan fasilitas, melainkan tentang bagaimana penggunaannya benar-benar memudahkan mobilitas mandiri para difabel,” ujarnya, Senin, 21 April 2025.
Ciri khas Kota Tangerang sebagai smart city juga tercermin dari pelayanan digital yang inklusif. Di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), layanan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) kini dilengkapi dengan fitur ramah disabilitas, baik di kantor maupun website. Formulir permohonan informasi pun tersedia dalam huruf braille.
Selain itu, Pemkot juga secara berkala menggelar job fair ramah disabilitas, sebagai upaya nyata membuka akses kerja dan menghapus diskriminasi di dunia kerja. Fajrin