kobennews. id- Pemerintah Kota Tangerang bersama Forum Kota Tangerang Sehat (FKTS), bersiap diri untuk mengikuti lomba kota sehat melalui Program Inovatif Gerakan Bersama Menuju Eliminasi Tuberkulosis (Ransel TBC.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dr. dr. Dini Anggraeni mengatakan, Ransel TBC menjadi inovasi yang diajukan pemerintah di lomba kota sehat tingkat nasional. Karena, dinilai berhasil dan terus berupaya dalam pencegahan dan pengendalian penyakit, dengan sasaran awal warga sekolah dari TK/PAUD, sekolah dasar, SMP, dewasa hingga lansia.
“Alhamdulillah, menurut Kemenkes, Ransel TBC menjadi contoh inovatif dalam penanggulangan TBC yang dapat diadopsi oleh daerah lain di Indonesia dalam mencapai target eliminasi TBC di tingkat nasional,” katanya.
Ia mengklaim hingga saat ini, pemerintah secara masif terus menggencarkan skrining tuberkulosis (TBC) melalui program Ransel TBC. Untuk itu, pemerintah mengimbau agar seluruh masyarakat mulai anak-anak, dewasa, orang tua hingga lansia untuk melakukan skrining TBC secara mandiri melalui laman https://ranseltbc.tangerangkota.go.id/.
“Akan ada sejumlah pertanyaan yang diajukan. Untuk itu, diisi sesuai fakta yang dirasakan pada diri sendiri,” ungkapnya.
Lanjutnya, jika hasil skrining mandiri adalah terduga TBC, puskesmas terdekat terkonfirmasi akan melakukan tindak lanjut baik melalui tes mantoux atau lainnya sesuai kebutuhan pasien terduga. Jika dinyatakan positif, puskesmas akan melakukan pendampingan selama pengobatan hingga sembuh dari TBC secara gratis.
Tak hanya di 13 puskesmas, lanjut Dini, Kota Tangerang memiliki dua rumah sakit TBC resistensi obat yaitu RS Sitanala dan Klinik Akasia di RSUD Kota Tangerang. Di mana pengobatan pasien TBC resistensi obat lebih lama dari pasien positif TBC pada umumnya. (Dini)
