SMKN 2 Kota Tangerang berhasil menciptakan lagu berjudul “Pangeran Cisadane” yang mengisahkan legenda dan sejarah Kota Tangerang. Lagu tersebut dipentaskan pertama kali dalam ajang “Kebon Nyawara, Sawara Ti Banten” di Kebon Seni Juhut, Kabupaten Pandeglang, Sabtu (19/4/2025).
Dian Malindo, guru Seni Budaya SMKN 2 Kota Tangerang bersama Aruum Pramesti Rehayati merupakan sosok di balik penciptaan lagu “Pangeran Cisadane”. Dian menyebut, proses penciptaan lagu tersebut tidak lepas dari kontribusi siswa-siswi SMKN 2 Kota Tangerang yang tergabung ke dalam Klub Musik Paculkustik.
Proses penciptaan lagu juga mendapat dukungan penuh dari Kepala Sekolah SMKN 2 Kota Tangerang Sri Sulastri, sehingga klub seni musik dapat berkarya dan berkreasi. “Penyanyi asli dalam rekaman lagu tersebut, Raisha Erlyan Rusi dan Putri Rellyzhia beserta Fikry Hardiansyah merupakan siswa SMKN 2 Kota Tangerang,” sebutnya saat ditemui, Sabtu (19/4/2025).
Lagu “Pangeran Cisadane” mengangkat legenda Pangeran Cisadane di Kota Tangerang. Lewat percampuran alunan musik pop dan tradisi, lirik-lirik lagu membawa pendengar menyelami kisah Pangeran Cisadane melawan siluman buaya. Dian menyebut, pendengar bisa membaca sejarah di balik lirik lagu tersebut atau sekadar menikmati melodi dan alunan yang memikat telinga.
Proses penciptaan lagu menjadi tantangan tersendiri bagi Dian dan tim. Untuk menyajikan lagu khas Kota Tangerang yang autentik, Dian menggunakan dialek asli Melayu Betawi yang kerap digunakan oleh orang-orang Gerendeng yang tinggal di Bantaran Sungai Cisadane. “Saya belajar dari mertua saya yang tinggal di Gerendeng,” tambahnya.
Lewat lagu tersebut, Dian berharap agar lebih banyak masyarakat yang mengenal kisah dan budaya khas dari Kota Tangerang. “Semoga lagu ini juga bisa didengarkan lebih banyak orang ketika tayang di platform digital nanti,” pungkasnya.