Pelataran Masjid Raya Al-A’zhom Kota Tangerang menjadi tempat favorit warga untuk ngabuburit menunggu buka puasa. Terlebih Masjid Raya Al A’zhom sedang mengadakan Al A’zhom Ramadan Fest sejak 1 Maret silam.
Sejak pukul 15.00 WIB, warga sudah ramai berkumpul sembari berkeliling melihat bazar Ramadan yang dijajakan di pelataran Masjid Raya Al-A’zhom. Tidak hanya keperluan Lebaran, kawasan sekitar masjid juga menjajakan aneka makanan dan jajanan yang bisa dibeli untuk berbuka puasa.
Heri Saputra warga Kecamatan Tangerang mengaku, hampir tiap hari berbuka puasa di Masjid Al A’zhom karena lokasinya dekat dengan rumah. “Ke sini sering sama anak dan istri saya,” tuturnya.
Heri merasa dapat merasakan suasana Ramadan di Masjid Al-A’zhom lantaran kondisi masjid selalu ramai. “Ramai terus tiap harinya di sini sehingga suasananya nyaman,” tutur Heri.
Tidak hanya wisatawan asal Kota Tangerang, Masjid Al-A’zhom juga menarik jemaah yang berasal dari wilayah sekitar. Salah satunya adalah Budiawan warga Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Sore itu Budiawan bersama istri dan kedua anaknya menghabiskan waktu sore dengan ngabuburit di Al-A’zhom.
“Senang sekali bisa lihat-lihat bazar dan jajanan selama menunggu buka puasa tadi,” tutur Budiawan. Budiawan memilih berbuka dengan aneka menu nasi goreng, ketoprak, dan camilan hari itu. “Beli di pedagang sekitar,” sebutnya.
Dengan suasana yang ditawarkan, menurut Budiawan Masjid Raya Al-A’zhom bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat sekitar. “Suasananya juga seru dan banyak kegiatan serta jajanan,” tutur Budiawan.
Tidak hanya pengunjung, puluhan pedagang dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Kota Tangerang juga menjual aneka barang mulai dari aksesoris, baju, sampai beragam pernak-pernik anak-anak.
Salah satu pedagang, Eni Wahyu sudah membuka stand sejak awal Festival Al-A’zhom. Dalam standnya Eni mengaku berdagang aneka aksesoris dan mainan anak-anak. “Sasaran utamanya anak, tetapi tetap yang membelikan orang tuanya, hehe,” ujar Eni sambil terkekeh.
Eni mengaku masyarakat memang memadati Kawasan Al-A’zhom selama Ramadan. “Tetapi omzet pembelian saya menurun karena daya beli masyarakat juga turun,” tutur Eni. Menanggapi hal itu, selain membuka stand Eni juga aktif menjajakan dagangannya secara online.
“Jadi harga penjualan hampir tipis dengan harga sewa stand. Semoga ke depannya penjualan bisa terus meningkat,” harap Eni.