kobennews.id- Kencing manis atau diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang paling umum terjadi. Penyakit ini dulu eksklusif hanya menyerang dewasa dan orang tua, namun paradigma ini kini bergeser drastis dengan gaya hidup modern yang serba cepat dan cenderung tidak sehat, dan berubah menjadi ancaman bagi generasi muda khususnya anak dan remaja.
“Penyakit ini mengintai dengan senyap dan berpotensi merenggut kualitas hidup anak dan remaja di masa depan, karena sejauh ini ada juga anak dan remaja terdiagnosis diabetes tipe 2 atau 5. Jelas ini berbahaya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dr.dr. Dini Anggraeni.
Ia menambahkan, fenomena ini terjadi dan menjadi mengkhawatirkan karena ada pergeseran pola makan dari alami menjadi makanan siap saji, konsumsi makanan olahan tinggi gula, lemak trans dan garam serta ditambah minimnya aktivitas fisik akibat gaya hidup yang didominasi gawai atau gadget, serta stres.
Untuk gejala diabetes pada generasi muda, ia mengungkapkan secara umum menunjukkan gejala seperti haus berlebihan dan ingin minum banyak, buang air kecil; berlebihan terutama di malam hari, lapar berlebihan dan ingin makan banyak, penurunan berat badan meskipun nafsu makan meningkat, penglihatan kabur karena kadar gula darah yang tinggi, luka sulit sembuh terutama luka pada kulit kaki, dan pusing serta lemas.
Melihat fenomena ini, ia mengaku pemerintah khususnya Dinas Kesehatan terus berupaya memberikan edukasi kepada anak remaja terkait bahaya diabetes atau makanan manis. Selain itu, adanya inspektur pangan cilik yang ada di sekolah dan kader remaja yang siap memberikan edukasi gizi kepada teman-teman sebayanya.
“Ini butuh kerjasama yang serius, tidak hanya pemerintah tetapi orang tua yang harus mengkontrol asupan makanan yang baik dikonsumsi oleh anak agar terhindar dari penyakit diabetes,” tutupnya. (Dini)