kobennews.id- Tidak banyak masyarakat mengenal Cutaneous Larva Migrans (CLM) atau penyakit cacing pada kulit. Meskipun tidak berbahaya, namun rasa tidak nyaman, bengkak, gatal berat akan timbul dalam waktu lama.
Dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi dan Estetika RS Melati Kota Tangerang dr. Prissilma Tania Jonardi, Sp. DVE mengatakan CLM adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh beberapa larva cacing tambang melalui bawah kulit manusia dan membuat terowongan kecil saat bergerak.
Ada beberapa gejala klinis yang harus diketahui, lanjutnya, seperti garis-garis kemerahan yang terlihat seperti rute atau jalan, pasien merasakan ada sesuatu yang bergerak di kulit dan disertai rasa sangat gatal hebat.
Ia menambahkan tak hanya itu, ketika seseorang terinfeksi, maka akan muncul sensasi kesemutan atau tusukan dalam waktu 30 menit. Larva cacing dapat tidur selama berminggu-minggu hinga berbulan-bulan setelah terinveksi, dan cacing ini bisa langsung meninggalkan jejak seperti ular selebar 2-3 mm yang membentang sepanjang 3-4 sentimeter.
“Penyebabnya bermacam-macam, salah satunya kontak dengan tanah, pasir, bermain tanpa mengunakan alas kaki dan tinggal di sanitasi lingkungan yang kurang, ini bisa terjadi di semua umur baik anak hingga dewasa,” ungkapnya.
Ia menyarankan ada beberapa langkah yang harus dilakukan, jika ada yang terkena penyakit ini. Pertama hindari menggaruk untuk mencegah bakteri sekunder, cuci area lesi dengan sabun ringan dan air bersih, hindari kontak langsung area dengan bagian tubuh hingga evaluasi dilakukan dan segera berobat ke dokter terdekat.
Sedangkan penanganan yang direkomendasikan oleh dokter kulit, yaitu terapi antihelmintik sistemik: albendazole 400 mg sekali sehari selama 3–7 hari, atau ivermectin 200 mikrogram/kg sekali sehari selama 1–2 hari. Lalu olesi krim/gel antihelminthik topikal dan krim kortikosteroid topikal untuk mengurangi gatal.
“Intinya, gunakan alas kaki saat berada di area tanah berdebu dan pantai, cuci tangan dan kulit yang terpapar setelah beraktivitas di luar ruangan dan hindari alat mandi atau pakaian dengan orang yang terinfeksi,” tutupnya. (Dini)