Ibu Rumah Tangga Merantau ke Kota Benteng, Membuka Peluang Bisnis Mandiri

Aroma manis menguar dari wajan panas, mengundang siapa pun yang melintas untuk mampir mencicipi.

Potongan pisang digoreng hingga keemasan, kemudian dibalut tepung krispi, membuat jajanan ini selalu jadi menu favorit semua kalangan.

Pisang Kriuk Neng Ipeh namanya. Bisnis ini sudah digeluti sejak tahun lalu, oleh Novi Syaifatun Kamala pasca resign dari kantor. Lewat dapur rumahnya yang baru, sambil ikut sang suami merantau ke Kota Benteng.

Setibanya di Kota Tangerang, Novi datang tanpa pekerjaan. Dirinya bertugas sebagai ibu rumah tangga, tapi tangannya ‘gatal’ ingin tetap produktif dengan melakukan eksperimen, dan bisnis kuliner menjadi arena percobaannya.

Dirinya meracik sendiri camilan sederhana berbahan dasar pisang ini, hingga akhirnya menemukan resep pisang kriuk renyah yang berbeda dari pisang goreng kebanyakan.

“Saya pengen jual pisang goreng yang ada sensasi kriuk, tapi gak yang terlalu tebal kriukannya. Biar renyah tapi tetap ringan,” ujar Novi.

Setelah mendapat banyak respon positif, Novi memberanikan diri membuka kios di Jalan H. Mansyur, Nerogtog, Kota Tangerang.

Tak berhenti disitu, sejak Agustus lalu cabang lain juga hadir di Banjarnegara, tempat kelahiran dan tumbuh kembangnya.

Selain pisang, varian nangka kriuk juga jadi inovasi baru yang disukai pelanggan. Melengkapi kenikmatan camilan manis favorit warga sekitar.

Kiosnya buka setiap Senin hingga Sabtu, pukul 10.00 – 20.00 WIB. Bagi pelanggan yang tak sempat datang, bisa memesan lewat GoFood, GrabFood, ataupun ShopeeFood.

Pisang Kriuk Neng Ipeh juga melayani pesanan untuk berbagai acara, mulai dari arisan hingga acara formal.

Untuk informasi dan pemesanan lebih lanjut bisa hubungi 0838-3941-9619 atau kunjungi laman Instagram @pisangkriuknengipeh_.

Tampilan Unik, Gaungkan Zero Waste

‘Kresss’.

Suara renyah terdengar dari setiap gigitan pisang kriuk buatan Neng Ipeh, panggilan hangat sang pemilik, Novi.

Setiap potongan pisang tanduk madu Sukabumi yang manis dan lembut, dilapisi adonan renyah campuran aneka tepung, menciptakan kehangatan dalam besek anyaman bambu.

Dengan menggunakan wadah besek berbahan alami, Pisang Kriuk Neng Ipeh semakin cantik tampilan luar dan dalamnya.

Kemasan ini juga ramah lingkungan, karena bisa digunakan kembali dan mudah terurai limbahnya.

Konsep ini jadi bukti upaya Novi dalam mendukung gerakan zero plastic, sebuah langkah kecil yang berarti untuk alam.

Pisang Kriuk Neng Ipeh menggunakan bahan dasar dari buah pisang dan nangka yang bernutrisi, dan kemudian disulap jadi menu comfort food lezat kesukaan sejuta umat.

Ciri khas camilan ini terletak pada kriuk yang melapisi sekujur tubuh buah. Berasal dari paduan tepung beras dan maizena.

Mulanya digoreng setengah matang, kemudian disiram dengan adonan cair beberapa kali, hingga menghasilkan lapisan dengan tekstur yang garing di luar, tapi lembut di dalam.

“Kami gorengnya dadakan. Kalau ada yang pesan baru digoreng, biar tetap hangat dan kriuk,” tutur Novi.

Camilan ini nikmat disantap saat masih hangat untuk teman bersantai. Ada banyak pilihan topping, tapi varian original masih jadi favorit pelanggan.

Tak puas pada resep utamanya, Pisang Kriuk Neng Ipeh kini juga menambah koleksi camilan lewat keripik pisang yang bisa dipesan melalui sistem pre-order.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top