Benteng Walking Tur Eksis Kenalkan Sejarah dan Budaya

Kobennews.id- Benteng Walking Tour merayakan ulang tahun ke 2. Wisata sejarah dan budaya yang didirikan oleh kreator konten peranakan Tionghoa Elsa Novia Sena ini mendapat sambutan antusias masyarakat.

Wisata budaya yang berfokus kepada budaya Tionghoa peranakan khususnya Cina Benteng Tangerang ini diikuti oleh wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia.

Elsa menuturkan, Benteng Walking Tour yang awalnya rute tur di Pasar Lama Tangerang meliputi Kelenteng Boen Tek Bio, Roemboer, Museum Benteng Heritage dan Toapekong Air. Kini berkembang dengan rute walking tur glodok dan city tur cina benteng, bahkan ada rute city tur cina benteng yang hidden gem serta rute sampai Tanjung Kait Tangerang.

“Untuk rute Pasar Lama saat ini sudah sampai batch 62, rute Glodok 29 batch,” kami juga membuka rute city tour, ada 2 rute city tour, 1 rute hanya dibuka 2-3 kali dalam setahun, peserta setiap batch city tur mencapai 34-36 peserta, untuk peserta banyak dari Jakarta, bahkan pernah dari Semarang dan Bandung,” ujarnya.

Menyambut ulang tahun ke 2, Benteng Walking Tour membuka rute city tur baru yaitu mengangkat tema kuliner cina benteng otentik sekaligus Festival kue bulan. 

“Karena temanya menyambut kue bulan jadi yang utama adalah ke tempat pembuatan kue bulan, yang dikunjungi adalah kue bulan Ny Oey, kemudian dipilih kuliner yang sangat tentik atau legend di Tangerang seperti kecap SH, asinan sayur dan buah ci agiok, laksa ci ikim dan es kode,” paparnya.

Elsa mengatakan, WalkingTuryang digagasnya menjadi sarana memperkenalkan wisata sejarah dan akulturasi budaya Cina Benteng kota Tangerang ke masyarakat. 

“Sebagian besar peserta dalam setiap batch berasal dari luar kota Tangerang, mereka antusias dan tertarik dengan wisata sejarah dan budaya Kota Tangerang,” ujarnya.

Ia mengatakan, peserta tak hanya mendapatkan informasi dan wawasan sejarah dan budaya tetapi juga pengalaman berbeda contohnya pada City tur jelajah kuliner otentik cina Benteng yaitu makan bersama kue bulan dan minum teh di rumah tradisional Ny Oey.

“Peserta akan menikmati kue bulan Ny Oey yang hanya produksi sekali dalam setahun, sekaligus melihat secara langsung pembuatannya dengan cara tradisional,” ujarnya.(Adit)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top